Banyak yang bilang, Curug Malela, yang mirip niagara mini, sangat istimewa dan tak biasa. Wisata curug di kabupaten Bandung memang banyak, tapi kamu tak boleh melewatkan tempat yang cocok untuk latihan trekking sebagai kegiatan outbond Bandung ini.
Lalu kenapa Curug terindah ini disebut memiliki pesona misterius? Yuk, kita lihat ada apa di baliknya.
Dengan ketinggian sekitar 60 meter dan lebar 70 meter, Curug Malela terlihat indah dan megah. Airnya mengalir deras bagai kabut melayang. Apalagi bila dilihat dari kejauhan, bagai kilauan benang sutra halus yang bersinar. Sementara tebing tingginya, tampak bak lukisan eksotis berwarna putih.
Tahu nggak, jalan untuk menuju ke lokasi curug ini juga memiliki pemandangan yang indah? Jadi sayang bila kamu tak menaklukkannya. Curug Malela ini berada di desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Gununghalu Kabupaten Bandung Barat.
Dari pusat kota Bandung, kamu bakal melewati hamparan perbukitan kebun teh nan indah. Waktu tempuh perjalanan, sekitar 3 jam ditambah naik ojek 1 km menuju desa Cicadas, dilanjutkan dengan berjalan kaki 30 menit.
Namun, perjalanan panjangmu akan terbayar dengan pemandangan indahnya. Kamu bisa menganggapnya sebagai salah satu aktivitas outbound Bandung, kan?
Perlu kamu ketahui, kalau Curug Malela bersumber dari hulu sungai Gunung Kendeng, yang mengalir melewati sungai Cidadap, Gunung Halu. Gunung Kendeng, adalah gunung berapi yang telah mati, terletak di sebelah barat Ciwidey.
Curug ini dianggap sebagai sebuah surga yang tersembunyi, terisolasi dari peradaban, karena keindahan alamnya serta lokasinya yang tersembunyi, Curug Malela ini bagai harta karun. Oleh karenanya lokasi ini, curug ini juga bisa menjadi spot yang pas buat kamu yang hobi fotografi.
Kamu bisa ambil momen dan sudut pandang yang spektakuler, dari air terjun dan tebing megah yang menjadi latar belakangnya. Hasilnya, bisa buat kamu sendiri geleng-geleng kepala (bukan karena musik ajeb-ajeb). Apalagi orang lain, ya?
Dari kejauhan, memang pesona air terjun ini belum bisa terlihat. Jadi kamu harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit menuju lokasi, anggap saja latihan kegiatan outbound Bandung ya?
Nah, begitu kamu sudah sampai di lokasi, barulah terlihat siluet kemegahannya, sisi mistisnya, kesegarannya, serta suara gemericiknya. Pesona mistis yang betul-betul akan menghipnotismu dan tak bisa mencegahmu untuk terus berdecak kagum (bukan karena ada tokek di sana).
Lengkap sudah wisata sekaligus olahraga mencari keringat ini. Bisalah kalau disebut sebagai sebuah wisata yang “anti mainstream”. Jadi hati-hati ya.
***
