Keraton Kanoman Cirebon

Wisata Sejarah Di Keraton Kanoman Cirebon Jawa Barat

Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah kebudayaan dan kisah kejayaan para raja dan sultan yang berkuasa saat itu. Kegagahan serta keberanian para sultan dan kesatrianya dalam melawan penjajah menorehkan kisah yang akan selalu diingat oleh para anak cucu bangsa Indonesia. Untuk itu kita perlu memperkenalkan situs-situs bersejarah peninggalan para raja dan sultan di nusantara. Mengenalkan sejarah kepada anak dapat dikemas dalam sebuah perjalanan wisata yang tentu sangat mengasikan, namun juga sebagai media edukasi kepada anak untuk mengenal sejarah dan budaya di Indonesia. Salah satu situs sejarah yang patut kita kunjungi sebagai wisata sejarah yaitu Keraton Kanoman di Cirebon Jawa Barat.

Keraton Kanoman Cirebon

Keraton Kanoman Cirebon

Lokasi Keraton Kanoman Cirebon Jawa Barat

Bangunan Keraton Kacirebonan berada di Jl. Pulosaren No. 48 ini, mempunyai ukuran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman mungkin lebih pantas disebut dengan Puri Kacirebonan. Secara administratif Puri Kacirebonan berada di Kampung Pulosaren, Kelurahan Pulosaren, Kecamatan Pekalipan. Lokasi keraton yang berada pada pedataran rendah di tengah pemukiman penduduk

Sejarah Singkat Keraton Kanoman Cirebon Jawa Barat

Keraton Kanoman adalah pusat peradaban Kesultanan Cirebon, yang kemudian terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kecirebonan, dan Keraton Kaprabonan Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon.
Sunan Gunung Jati adalah orang yang bertanggung Jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati juga meninggalkan jejaknya yang hingga kini masih berdiri tegak, jejak itu bernama Keraton Kanoman.

Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.
Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan Syarif Hidayatullah. Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berlokasi di belakang pasar Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga.

Keraton Kanomann merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepakbola. Di keraton ini masih terdapat barang barang Sunan Gunung Jati, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi’raj. Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat komplek bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.

Hal yang menarik dari Keraton di Cirebon adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua keraton di Cirebon.
Tak cuma di keraton, piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah di Cirebon. Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah keraton selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi. Di depan keraton selalu ada alun alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah timur keraton selalu ada masjid

Mau Outbound dikawasan Lembang Bandung Jawa Barat?

hubungi Provider Outbound penyedia jasa Event Organizer Outbound di Lembang Bandung :

Hubungi-Kontak-reservasi Sky Adventure Indonesia